Resensi Film The Tourist Dari Perspektif Matematika
The Tourist adalah film thriller yang dirilis pada tahun 2010 yang dibintangi Johnny Depp & Angelina Jolie. Film ini berkisah tentang Alexander Pearce yang mengambil uang pajak milik pemerintah Inggris dan kekasihnya Elise, seorang agen polisi Scotland Yard. Saya akan meresensi film ini, namun dari perspektif matematika.
Pada adegan dimana Elise memilih seorang pria dalam satu kereta untuk dituduh sebagai Alexander Pearce, Elise menuduh Frank, seorang guru matematika yang sebenarnya Alexander sendiri yang sedang menyamar. Jika kita lihat dari segi matematika, ini menyangkut masalah peluang. Jika kereta tersebut mempunyai 10 gerbong, dan tiap – tiap gerbongnya berpenumpang 20 orang. Maka peluang elise untuk bertemu dengan Alexander yang sedang menyamar adalah .
Namun itu hanyalah perkiraan yang optimis. Mengingat setting dari film ini ada di Itali, kereta di Eropa dan Itali bisa saja mempunyai gerbong yang lebih panjang dari 10, karena mayoritas masyarakatnya selalu menggunakan transportasi publik daripada menggunakan kendaraan sendiri. Dan mengingat kereta ini adalah kereta antar kota yang mengantar Elise ke kota Venesia, maka gerbong kereta pasti melebihi dari 10 dan berpenumpang lebih dari 20 orang setiap gerbong. Ini memperkecil lagi kemungkinan Elise bisa bertemu dengan Alexander.
Adegan lain yang akan diteliti adalah bagaimana Alexander bisa menyembunyikan surat instruksi yang tersembunyi di tempat umum yang Elise ikuti tanpa ada orang lain yang mengetahui surat tersebut ataupun bagaimana Elise bisa selalu menemukan surat tersebut tanpa masalah. Ini merupakan kejadian yang berhubungan dengan peluang lagi. Namun peluang Elise bisa menemukan surat tersebut cukup kecil. Belum lagi ditambah oleh variable – variable tak terduga lainnya seperti bagaimana jika suratnya terbawa angin, atau dirusak oleh hewan, atau dibaca orang lain, atau dianggap sampah dan dibersihkan oleh pelayan?
Film The Tourist memang adalah film thriller yang mengasikan dan menegangkan. Dilihat dari perspektif cerita film, Alexander adalah orang yang cerdik yang bisa membuat rencana – rencana yang hanya mempunyai peluang yang amat sangat kecil menjadi sukses. Namun ini hanya ada pada film. Bagaimana jika ini terjadi di dunia nyata? Mungkin surat instruksi yang mengawali cerita film ini sudah dibuang dan di daur ulang oleh penduduk Eropa yang cinta kebersihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar