Sabtu, 02 Januari 2016

Analisis dari Dampak Perkembangan AI



Analisis dari Dampak Perkembangan AI

AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan adalah pengembangan kecerdasan buatan pada mesin. Kecerdasan ini pada dasarnya adalah program – program yang sudah ditanamkan sebelumnya ke mesin tersebut yang memandu mesin melakukan berbagai pekerjaan yang dibutuhkan. Namun yang pada awalnya hanyalah sekumpulan program yang berguna hanya untuk memandu mesin bekerja, perkembangan AI selanjutnya adalah membuat mesin benar – benar bisa berpikir layaknya manusia.
Membuat mesin seperti ini terdengar sangat sulit. Namun, kita sendiri sudah banyak memakai alat – alat yang mempunyai sistem AI yang mendasar. Contohnya Siri pada IPhone yang bisa membantu pemakainya. Bahkan IBM telah membuat sistem AI Watson yang bisa memenangkan permainan kuis di televise. Sebelumnya IBM juga menciptakan sistem AI yang bisa mengalahkan Grandmaster catur sedunia dan dibidang Pertahanan & Keamanan AI digunakan oleh Pemerintah Amerika Serikat untuk menganalisa dan memprediksi lokasi persembunyian pemimpin Al – Qaeda, Osama bin Laden.
Dan ini hanya sebuah awal. Pada perkembangan selanjutnya, AI diharapkan bisa menggantikan peran supir dengan adanya mobil otomatis Google, di Jepang sistem AI dan robot mulai menggantikan peran Guru, bahkan memproduksi barang – barang di pabrik tanpa tenaga manusia sampai menggantikan peran tentara di bidang Pertahanan & Keamanan.
Namun dengan berkembangnya teknologi tersebut, muncul beberapa pertanyaan. Apakah dampak dari AI? Apakah positif atau negative? Dan jika semua tugas dilaksanakan oleh AI, adakah peran manusia di masa depan? Dari tulisan ini saya akan memberikan analisa tentang dampak – dampak AI bagi umat manusia.
Sebelum kita lihat kecerdasan untuk mesin, kita lihat kecerdasan pada manusia terlebih dahulu. Kecerdasan pada manusia menyangkut banyak hal yang kompleks, tapi hal yang utama adalah survival atau hidup &. Untuk hidup manusia perlu energy & reproduksi untuk meneruskan keturunan. Jika tidak mendapat energy manusia akan mati dan jika tidak bereproduksi manusia akan punah. Konsep – konsep lain seperti tradisi, norma, aturan berakar dari hal dasar survival tersebut. Namun bagaimana dengan mesin? Mesin memerlukan energy agar tetap hidup, namun mesin tidak perlu bereproduksi. Dan jika mesin dibuat dan dirawat dengan baik, mesin tersebut akan tetap bekerja selama – lamanya. Tidak ada manusia yang bisa hidup selama – lamanya namun mesin bisa.
Perbedaan lain adalah konsep emosi atau perasaan. Emosi adalah reaksi kimia yang membantu manusia dan hewan lainya dalam menghadapi permasalahan di zaman primitif. Contohnya, ketika kita marah, otak tidak memproses saraf – saraf sakit dan akibatnya jika manusia tersebut sedang bertarung, dia tidak akan merasa sakit. Perasaan – perasaan lain juga ada agar manusia bisa terus survive menghadapi permasalahan pada zaman primitive.
Namun mesin tidak mempunyai perasaan dan ini tentunya mempengaruhi bagaimana mereka berpikir jika nanti mereka bisa berpikir. Mesin akan memikirkan hal – hal dan memilih solusi yang paling logis, bukan hal – hal yang menyangkut perasaan. Terlebih lagi mesin bisa memproses data dalam jumlah banyak dalam waktu yang cepat. Masalah yang mungkin dianggap sebagai masalah yang merusak perasaan dan sangat berat dihadapi mungkin hanya dianggap masalah ringan oleh mesin.
Dengan terbahasnya perbedaan tersebut, saya akan menganalisa dampak apa yang akan terjadi dengan semakin berkembangnya AI. Salah satu dampak positif adalah harga barang – barang produksi akan lebih murah. Seperti revolusi industry yang membuat harga barang murah dengan adanya produksi massal, AI bisa membuat harga barang lebih murah lagi karena mesin tidak akan lelah, tidak perlu digaji, dan kualitas produk juga akan semakin tinggi karena mesin mempunyai presisi yang tinggi. Pabrik di masa depan mungkin hanya perlu 1 orang pekerja yang berfungsi sebagai pengawas jalannya produksi.
Dampak positif lainnya adalah mesin bisa mengurus tugas – tugas yang dianggap trivial bagi manusia seperti mencuci, menyiram taman, menyetir kendaraan ke kantor, bahkan bisa menjadi asisten pribadi yang mengingatkan kita tentang jadwal – jadwal penting. Waktu bebas ini bisa manusia gunakan untuk melakukan hal – hal yang manusia tersebut inginkan seperti menghabiskan waktu dengan keluarga, membuat seni atau melakukan hobi yang dia sukai, atau bahkan sebagai jam tidur tambahan. Ini tentunya membuat hidup manusia lebih nyaman.
Namun ada beberapa dampak negative. Contohnya, jika produksi barang di pabrik menggunakan AI secara menyeluruh, maka banyak buruh pabrik yang akan di PHK karena lebih murah menggunakan mesin yang tidak perlu di gaji dibandingkan manusia yang perlu di gaji. Sebenarnya ini mirip dengan kondisi pada revolusi industri dimana banyak pengrajin usaha kecil menjadi bangkrut karena berkembangnya pabrik – pabrik. Namun layaknya revolusi industri, para buruh yang di PHK tersebut bisa mendapat atau bahkan membuat lapangan pekerjaan baru.
Dampak lainnya ada di bidang Pertahanan & Keamanan. Mesin akan menggantikan peran tentara dalam berperang. Memang ada sisi positif yaitu berkurangnya korban manusia, namun di sisi negative, Negara yang tidak punya mesin atau robot perang akan hancur dan banyak warganya yang mati. Sekarang saja bisa dilihat dari Drone Amerika Serikat. Drone adalah pesawat tanpa awak yang mampu menghancurkan target dari jarak puluhan ribu kaki. Bagi AS, Drone sangat membantu dalam mengurangi korban perang dari pihak mereka. Namun bagi musuh – musuh AS seperti kelompok – kelompok teroris, Drone sangat ditakuti karena telah membunuh pemimpin – pemimpin kelompok tersebut serta membunuh ribuan orang – orang yang tidak bersalah serta menghancurkan kota.
Dampak negative lainnya adalah ketergantungan manusia dengan AI. Sekarang saja manusia sudah ketergantungan dengan teknologi seperti Internet & Smartphone. Seperti penggunaan Internet di seluruh kalangan masyarakat dengan berbagai dampaknya, begitulah juga nanti dengan penggunaan AI di masyarakat dengan berbagai dampaknya. Namun ada bahaya tersendiri dengan ketergantungan AI. AI bisa berpikir. Jika manusia sudah bergantung dengan AI, maka AI bisa melakukan apapun yang di inginkan. Bahkan memusnahkan umat manusia jika dirasa keberadaan manusia tidak membawa efek yang positif bagi mesin AI tersebut.
Dengan bertumpunya keberadaan ras manusia, ada orang yang berpikir agar tidak melanjutkan pengembangan AI. Namun ini tidak akan terjadi, lebih tepatnya tidak bisa terjadi. Karena negara yang tidak membuat AI akan kalah kapabilitas dengan negara yang membuat AI. Pada akhirnya negara yang tidak membuat AI akan mulai menggunakan AI agar tidak kalah dengan negara lain.
Pada akhirnya, manusia bukan tidak perlu membuat AI karena AI dapat membawa manusia ke kehidupan yang lebih nyaman dan tidak terfokus kepada pekerjaan. Namun bagaimana mengontrol AI tersebut agar tidak terlepas dari pengendalian & pengawasan manusia

Sumber
AI, Robotics, and the Future of Jobs - Aaron Smith
When Computers Can Think The Artificial Intelligence Singularity - Anthony Berglas




Tidak ada komentar:

Posting Komentar