Minggu, 24 Desember 2017

Resiko Managemen Proyek dan Pengembangan Sistem Pada Bidang Komputer Menggunakan Metode Scrum

Anggota Kelompok                           
Andry Setiawan                                    (20115754)
Bachtiar Adiguna                                  (21115215)
Fajri Fadli                                              (22115445)
Kevin Clarence                                      (23115691)
Kelas                                                   : 3KB01
Mata Kuliah                                        : Manajemen Proyek & Resiko

 

Resiko yang timbul dari penggunaan metode scrum ialah :
Developer harus selalu siap dengan perubahan karena perubahan akan selalu diterima dan Lemah dalam perencanaan arsitektur,Scrum adalah salah satu penyebab utama scope creep karena kecuali ada tanggal akhir tertentu, stakeholder proyek manajemen akan tergoda untuk terus menuntut fungsi baru.Jika tugas tidak didefinisikan dengan baik, perkirakan biaya proyek dan waktu tidak akan akurat. Dalam kasus seperti itu, tugas dapat tersebar di beberapa sprint.ketepatan waktu bergantung kepada ke lihaian para anggota tim yang bergabung dan peran master tim sangat mempengaruhi, Project quality management sangat sulit untuk diimplementasikan dan diukur kecuali team dapat melakukan pengujian regresi setelah beberapa sprint.
 
Penyelesaian masalah dari resiko di atas ialah:
Dengan saling berkerjasama antara master dan anggota tim nya dan juga selalu sabar menghadapi pembaharuan yang di minta oleh konsumen karena dengan begitu resiko yang di timbul kan akan semakin kecil untuk bisa timbul dan kegagalan proyek pun berkurang hanya dengan kerjasama yang baik.

Sabtu, 18 November 2017

Managemen Proyek dan Pengembangan Sistem Pada Bidang Komputer Menggunakan Metode Scrum


 
Anggota Kelompok                           
Andry Setiawan                                    (20115754)
Bachtiar Adiguna                                  (21115215)
Fajri Fadli                                              (22115445)
Kevin Clarence                                      (23115691)

Kelas                                                   : 3KB01

Mata Kuliah                                        : Manajemen Proyek & Resiko


1.        SEJARAH SINGKAT METODOLOGI SCRUM

Scrum pertama kali diperkenalkan dalam artikel Takeuchi and Nonaka yang berjudul "The New New Product Development Game" dan dipublikasikan oleh Harvard Business Review (HBR) pada tahun 1986.  Pada artikel tersebut Takeuchi dan Nanaka melakukan survey pada beberapa perusahaan di Jepang, antara lain ; Fuji Xerox, Canon, 3M dan Honda. Survei tersebut dilakukan untuk melihat bagaimana perusahaan-perusahaan tersebut dapat membuat produk baru dengan kualitas produk yang sangat bagus, secara sukses.
Takeuchi dan Nanaka menemukan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut menggunakan pendekatan yang sama dalam mengembangkan produknya. Metode Scrum digunakan pertama kali dalam pengembangan perangkat lunak dimulai oleh Jeff Sutherland, Easel Corporation pada tahun 1993.  Metode Scrum pertama kali diformulasikan dan dipresentasikan pada Object Management Group tahun 1995 dengan judul paper "Scrum Development Process"

  
2.        PENGERTIAN METODOLOGI SCRUM

Scrum adalah suatu metodologi yang mengatur (manage) proses pembuatan software. Scrum merupakan suatu kerangka kerja. Jadi, bukannya menyediakan deskripsi rinci tentang bagaimana segala sesuatu yang harus dilakukan pada proyek seperti diserahkan kepada tim pengembangan perangkat lunak pada umumnya. Hal ini dilakukan supaya tim akan tahu bagaimana cara terbaik untuk memecahkan masalah yang mereka disajikan. Ada 3 elemen organisasi utama pada scrum yaitu product owner, Scrum master, dan the Scrum team. Scrum Master dapat dianggap sebagai pelatih bagi tim, membantu anggota tim menggunakan kerangka Scrum untuk tampil di tingkat tertinggi. Product Owner mewakili bisnis, pelanggan atau pengguna dan memandu tim ke arah pegembangan produk yang tepat. Sedangkan The Scrum Team merupakan grup pengembang kecil biasanya terdiri dari 5-9 orang. Untuk projek yang sangat besar, pekerjaan biasanya dibagi dan didelegasikan ke grup-grup kecil. Jika sangat dibutuhkan the scrum master juga dapat ikut membantu dalam koordinasi team.
Selain itu Scrum juga menarik karena scrum lebih condong pada cara me-manage proyek secara praktikal (practical process model). Lebih menuntun tim untuk melakukan hal-hal yang perlu dan menyarankan hal-hal yang tidak perlu dalam menginspeksi proses dan melakukan adaptasi terus meneus untuk menyetir arah dari proses. Tidak seperti metodologi manajemen proyek lain yang cenderung deskriptif dan heavyweight.
                Dalam menjalankan kerjasama antara anggota team, scrum menekankan lokasi fisik yang sama atau sarana online yang akrab antara semua member, dan juga pertemuan muka dengan muka setiap hari antara semua anggota team. Prinsip kunci dari scrum adalah memahami bahwa dalam project yang tengah berlangsung, klien mungkin mengubah apa yang menjadi kebutuhan dan keinginannya. Perubahan sulit diadaptasi oleh framework pengembangan aplikasi yang bersifat tradisional.  Scrum menerima perubahan ini dan memaksimalkan seluruh anggota team untuk menyesuaikan perubahan mendadak ini. Scrum mengadopsi permainan Rugby yang begitu mudah menyesuaikan diri semua anggota team setelah ada sedikit pelanggaran. Kemudian menyesuaikan diri inilah yang mengimpirasi scrum. Anggota team yang bekerja menggunakan metodologi Scrum terbagi menjadi beberapa roles atau peranan, yang terbagi sebagai berikut :

        I.            Development Team
Development team atau tim pengembang adalah team yang mendesain dan melakukan proses problem-solvers. Biasanya team tersebut terdiri dari 3-9 orang.
3-9 orang adalah team yang paling optimal dalam menggunakan metode scrum berdasarkan beberapa penelitian yang ada. Pembagian tugas dan distribusi informasi ditentukan diantara anggota tim itu sendiri. Setiap anggota tim bertanggungjawab atas keberhasilan keluaran sprint yang dilakukan.
      II.            Product Owner
Product Owner atau pemilik proyek harus memastikan bawha tim pengembang bekerja sesuai dengan target yang telah ditetapkan dilihat dari kacamata bisnis. Pemilik proyek melakukan manajemen terhadap Product Backlog, yang dibreakdown menjadi to-do-list, sehingga semua keinginan dan kebutuhan sistem dapat terekam dengan baik berdasarkan keuntungan yang diterima dengan mempertimbangkan sisi bisnisnya.
Pemilik proyek fokus pada bagaimana produk dihasilkan nantinya. Selain itu pemilik proyek juga harus selalu melihat berapa banyak dana yang dikeluarkan dalam mengembangkan produk dan seberapa besar pendapatan yang dihasilkan oleh produk tersebut.
    III.            Scrum Master
Scrum master atau tenaga ahli Scrum adalah kombinasi dari pelatih, fixer dan penjaga gawang. Hal yang paling penting dari Scrum Master adalah, Scrum Master harus dapat mengarahkan dan melatih Tim Pengembang dan Pemilik Proyek untuk memastikan bahwa mereka selalu berada dalam kondisi terbaiknya dalam meraih kesuksesan.
Scrum Master memimpin rapat setiap harinya - Daily Scrum. Scrum master harus memastikan bahwa tim pengembang tidak teralihkan fokusnya pada hal-hal diluar proyek/pekerjaan.
    IV.            Scrum Team
Scrum Team atau Tim Scrum adalah gabungan dari Tim Pengembang, Pemilik Proyek dan Tenaga Ahli Scrum.


3.       Istilah-istilah dalam Scrum

        I.            Product Backlog
Pemilik Proyek menyusun dan mengumpulkan semua permintaan dan kebutuhan sistem, misalnya fitur-fitur yang dibutuhkan dan-atau kebutuhan non-fungsional sistem. Setelah tujuannya sudah ditetapkan, semua permintaan dan kebutuhan tersebut dibagi-bagi menjadi bagian-bagian kecil yang mana setiap bagian kecil tersebut harus mempunyai nilai dan layak untuk dikembangkan.
Pemilik Proyek juga menentukan skala prioritas dalam pengerjaan bagian-bagian kecil tersebut. Bagaimana dan seperti apa bagian-bagian kecil tersebut diimplementasikan dan di-deliver?
Pertanyaan tersebut akan menghasilkan sebuah to-do-list berdasarkan kebutuhan pasar dan kebutuhan pelanggan yang selalu berubah seiring dengan berjalannya waktu.
      II.            Backlog Refinement
Backlog harus di-maintain dengan baik dan tepat oleh Tim Scrum untuk dilakukan perencanaan, sehingga Sprint dapat berjalan dengan lancar. Hal-hal yang harus dilakukan dalam me-maintain backlog antara lain adalah melakukan proses estimasi dan breakdown kebutuhan, Hal tersebut dilakukan agar kondisi Sprint (1-4 minggu) terpenuhi.
Oleh karena itu, sangat membantu apabila tim mengalokasikan waktu khusus setiap minggu untuk melakukan Penghalusan Backlog (Backlog Refinement), dan disaat yang sama juga melakukan perencanaan.
    III.            Sprint
Sprint adalah kotak-waktu yang berisi periode kerja dimana pada sprint fokus terhadap delivery produk berdasarkan item-item yang dipilih dari Product Backlog.  Didalam Sprint selalu ditetapkan waktu pekerjaan secara konsisten dan Sprint yang baru dimulai sesegera mungkin setelah sprint yang ada telah selesai dikerjakan.
    IV.            Daily Scrum
Setiap hari, Tim Scruam harus melakukan pertemuan (rapat) selama maksimal 15 menit. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mensinkronkan progres, mengidentifikasi masalah dan menyelesaikan masalah yang ada dalam mengerjakan pekerjaannya.
Pertanyaan yang biasa ditanyakan adalah :
  • Apa yang anda lakukan sejak pertemuan terakhir ?
  • Apa rencana yang anda lakukan sampai pertemuan berikutnya ?
  • Apa ada suatu masalah yang membuat anda tidak dapat mengerjakan pekerjaan yang telah direncanakan sebelumnya ?
Pertanyaan 1 dan 2 digunakan untuk melihat sejauh mana progress yang telah dibuat dan untuk menentukan siapa yang mengerjakan apa setiap harinya. Pertanyaan ketiga digunakan untuk mencari solusi dari permasalahan yang muncul. Mulai dari pertanyaan yang bersifat teknis hingga non-teknis yang dinilai dapat mengacaukan pekerjaan.

      V.            Sprint Review
Setiap Sprint selalu berakhir dengan mendemontrasikan dan mempresentasikan fitur-fitur yang telah dikerjakan. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa fitur-fitur tersebut dapat bekerja dengan baik.
Sebaiknya Sprint review dilakukan dalam team yang kecil, sebelum produk tersebut didemontrasikan dan dipresentasikan pada team yang besar (Pemilik Produk, pelanggan dan manajemen perusahaan).
    VI.            Sprint Retrspective
Didalam Sprint Retrspective, Tim Scrum merefleksikan bagaimana pekerjaan-pekerjaan berjalan pada Sprint sebelumnya? Harapan yang ingin dicapai pada Sprint Retrspective adalah adanya perbaikan tindakan sehingga Sprint berikutnya dapat dikerjakan dengan lebih baik lagi. Perbaikan-perbaikan tersebut harus di-implementasi-kan pada Sprint berikutnya.



4.        PRINSIP METODOLOGI SCRUM

  • ·         Ukuran tim yang kecil melancarkan komunikasi, mengurangi biaya, dan memberdayakan satu sama lain
  • ·         Proses dapat beradaptasi terhadap perubahan teknis dan bisnis
  • ·         Proses menghasilkan beberapa software increment
  • ·         Pembangunan dan orang yang membangun dibagi dalam tim yang kecil
  • ·         Dokumentasi dan pengujian terus menerus dilakukan setelah software dibangun
  • ·         Proses scrum mampu menyatakan bahwa produk selesai kapanpun diperlukan



5.        KELEBIHAN DAN KEKURANAN METODOLOGI SCRUM

        I.            Kelebihan Metodologi Scrum antara lain:
  • ·         Keperluan berubah dengan cepat
  • ·         Tim berukuran kecil sehingga melancarkan komunikasi, mengurangi biaya dan memberdayakan satu sama lain
  • ·         Pekerjaan terbagi-bagi sehingga dapat diselesaikan dengan cepat
  • ·         Dokumentasi dan pengujian terus menerus dilakukan setelah software dibangun
  • ·         Proses Scrum mampu menyatakan bahwa produk selesai kapanpun diperlukan
  • ·         Scrum membantu perusahaan dalam menghemat waktu dan uang.
  • ·         Metode scrum membolehkan perusahaan dimana persyaratan bisnis sulit untuk diukur menjadi mudah dikembangkan.
  • ·         Pergerakan pengembangan cutting edge dapat dengan cepat dikodekan dan diuji menggunakan metode ini. Bagaikan kesalahan yang mudah untuk diperbaiki.
  • ·         Scrum merupakan sebuah metode yang mudah dikontrol yang mana peningkatan pekerjaan dapat terjadi setiap periode waktu yang ditentukan
  • ·         Scrum merupakan metode iteratif yang membutuhkan feedback secara kontinu dari user.
  • ·         Karena short sprint dan constant feedback, scrum dapat dengan mudah mengatasi setiap perubahan
  • ·         Daily scrum meeting memungkinan untuk mengukur produktfitas individu. Ini mengarah pada peningkatan produktifitas dari setiap anggota tim.
  • ·         Setiap isu diidentifikasi dengan baik pada setiap pertemuan harian dan oleh karena itu dapat diselesaikan dengan cepat.
  • ·         Mudah untuk mengirim produk berkualitas sesuai waktunya.
  • ·         Scrum dapat bekerja dengan berbagai teknologi dan bahasa pemrograman namun secara khusus berguna untuk peningkatan web 2.0 maupun media proyek baru.
  • ·         Biaya overhead dari proses dan manajemen sangat minim sehingga mengarah ke hasil lebih cepat dan lebih murah.

      II.            Kekurangan Metodologi Scrum antara lain :
  • ·         Developer harus selalu siap dengan perubahan karena perubahan akan selalu diterima.
  • ·         Lemah dalam perencanaan arsitektur
  • ·         Scrum adalah salah satu penyebab utama scope creep karena kecuali ada tanggal akhir tertentu, stakeholder proyek manajemen akan tergoda untuk terus menuntut fungsi baru disampaikan.
  • ·         Jika tugas tidak didefinisikan dengan baik, perkirakan biaya proyek dan waktu tidak akan akurat. Dalam kasus seperti itu, tugas dapat tersebar di beberapa sprint.
  • ·         Jika anggota tim tidak berkomitmen, maka proyek tidak akan selesai atau bahkan gagal
  • ·         Proyek yang kecil dapat bergerak dengan sangat baik karena hanya diselesaikan oleh tim yang kecil 
  • ·         Metode ini hanya membutuhkan anggota tim yang berpengalaman, jika tim berisi orang - orang yang masih pemula maka proyek tidak dapat selesai sesuai waktunya
  • ·         Scrum dapat bekerja dengan baik jika scrum master mempercayai tim yang mereka kelola, jika scrum master terlalu mengontrol secara ketat setiap anggota tim ini dapat menyebabkan tim menjadi stress yang mengakibatkan demoralisasi dan kegagalan dari proyek tersebut.
  • ·         Jika setiap anggota tim meninggalkan tim selama pengembangan proyek dapat menyebabkan efek yang kurang baik bagi perkembangan proyek tersebut
  • ·         Project quality management sangat sulit untuk diimplementasikan dan diukur kecuali team dapat melakukan pengujian regresi setelah beberapa sprint.



Sumber & Referensi                       :







Jumat, 14 Juli 2017

Tugas 4 Bahasa Inggris Bisnis



Tugas 4 Bahasa Inggris Bisnis

Nama               : Fajri Fadli
NPM                : 22115445
Kelas               : 2KB01

Present tense:
[+ POSITIVE]            : I play video games.
[- NEGATIVE]           : She does not read comic.
[? INTROGATIVE]    : Do you love me ?

Present progressive tense:
[+ POSITIVE]            : The trains are arriving in an hour.
[- NEGATIVE]           : He is not driving his car.
[? INTROGRATIVE] : Are you writing a book right now?

Present future tense:
[+ POSITIVE]            : She will eat.
[- NEGATIVE]           : I will not go to hospital.
[? INTROGRATIVE] : Will you marry me ?

Present perfect tense:
[+ POSITIVE]            : I have read this book.
[- NEGATIVE]           : We have not finished this task.
[? INTROGRATIVE] : Has she said it to her parent?

Past tense:
[+ POSITIVE]            : I stayed at home last week.
[- NEGATIVE]           : They were not here yesterday.
[? INTROGRATIVE] : Did she has to read this yesterday ?

Past future tense:
[+ POSITIVE]            : She would forgive you.
[- NEGATIVE]           : They would not understand you.
[? INTROGRATIVE] : Was she going to give this thing ?

Past perfect tense:
[+ POSITIVE]            : They had had this kind of book before i bought it.
[- NEGATIVE]           : You had not trusted anyone before.
[? INTROGRATIVE] : Had she realize how i love her ?

Past progressive tense:
[+ POSITIVE]            : They were trying to accomplish the training.
[- NEGATIVE]           : She was not writing the message.
[? INTROGRATIVE] : Were you calling her last night ?

-------
Active:
I eat a fried noodle.

Passive:
A fried noodle is eaten by me.

-------
Positive:
I am as smart as Einstein.

Comparative:
She is more beautiful than you.

Superlative:
You are the most beautiful girl in this school.

-------
Direct:
They say, " you'll be a rising star ".

Indirect:
They said that you would be a rising star.

-------
If clause

Type 1 :
If  I learn english continuosly, I will understand english well.

Type 2 :
If  I were superman, I would save the world from the wickedness..

Type 3 :
If  I had accepted that promotion , I would have been working as a CEO.

Rabu, 28 Juni 2017

Tugas 3 Bahasa Inggris Bisnis


1. Verb Tense
a. Present Tense
Simple present tense merupakan pola kalimat untuk menyatakan kebiasaan, peristiwa, dan fakta yang terjadi di masa sekarang.
Rumus
[+ POSITIVE] : Subject + verb 1 / to be ( is,am,are)
[- NEGATIVE] : Subject +  (do/does) /to be +  not + verb 1/adjective
[? INTROGRATIVE] : ( do/does)/to be + subject + verb 1

b. Present Progressive Tense
Present continuous tense/present progressive tense untuk membicarakan aksi yang sedang berlangsung sekarang atau rencana dimasa depan
Rumus:
[+ POSITIVE] : Subject + to be  ( is,am,are) + verb 1 -ing
[- NEGATIVE] : Subject +  to be +  not + verb 1 -ing
[? INTROGRATIVE] : to be + subject + verb 1 -ing

c. Present Future Tense
Present Future Tense adalah tenses yang digunakan untuk menyatakan kejadian yang akan terjadi di masa depan atau sesuatu yang belum terjadi. Sesuai namanya, future, yang berarti masa depan.
Rumus:
[+ POSITIVE] : Subject + will/shall + verb 1
[- NEGATIVE] : Subject +  will/shall +  not + verb 1
[? INTROGRATIVE] : will/shall + subject + verb 1


d. Present Perfect Tense
Present perfect tense merupakan pola kalimat untuk menyatakan perbuatan yang terjadi di masa lalu dan telah selesai pada waktu tertentu atau masih berlanjut hingga sekarang.
Rumus:
[+ POSITIVE] : Subject + auxiliary verb ( has/have ) + verb 3
[- NEGATIVE] : Subject + auxiliary verb ( has/have ) + not + verb 3
[? INTROGRATIVE] : Auxiliary verb + subject + verb 3

e. Past Tense
Simple past tense merupakan pola kalimat untuk menyatakan peristiwa yang terjadi di masa lampau.
Rumus:
[+ POSITIVE] : Subject + verb 2 / to be
[- NEGATIVE] : Subject +  verb 2 / to be + not
[? INTROGRATIVE] : Did + verb 1 + subject

f. Past Future Tense
Simple fast future tense merupakan pola kalimat untuk menyatakan perbuatan yang akan dilakukan atau peristiwa yang terjadi di masa lalu.
Rumus
Menggunakan would:
[+ POSITIVE] : Subject + would + verb 1 atau Subject + to be ( was / were ) + going to + verb 1
[- NEGATIVE] : Subject +  would+ not + verb 1 atau Subject + to be ( was / were ) + not + going to + verb 1
[? INTROGRATIVE] : Would + subject + verb 1 atau Was/Were + subject + going to + verb 1

g. Past Perfect Tense
Past perfect tense merupakan pola kalimat untuk menyatakan peristiwa yang berlangsung di masa lampau dan telah selesai pada suatu waktu sebelum peristiwa lainnya terjadi.
Rumus:
[+ POSITIVE] : Subject + had + verb 3 ( past participle )
[- NEGATIVE] : Subject +  had + not + verb 3
[? INTROGRATIVE] : Had + subject + verb 3

h. Past Progressive Tense
Past continuous tense/past progressive tense digunakan untuk mengungkapkan bahwa suatu aksi sedang terjadi pada waktu tertentu di masa lampau.
Rumus:
[+ POSITIVE] : Subject + was/were + verb 1 -ing
[- NEGATIVE] : Subject +  was/were + not + verb 1 -ing
[? INTROGRATIVE] : Was/were + subject + verb 1 -ing

2.  Active - Passive
Active Voice
Active Voice (Kalimat Aktif) adalah kalimat yang subject-nya berbuat sesuatau atau melakukan suatu pekerjaan. Dalam bahasa indonesia ciri-ciri kalimat aktif adalah kata kerjanya selalu berawalan “me-“ dan beberapa lagi memiliki awalan “ber-“. Pada kalimat aktif (active voice) ini, kita cukup menggunakan bentuk dasar dari kata kerja (verbs) dalam penyusunan kalimatnya.

Rumus Active Voice:
Simple Present Tense              : S + V1 + O
Simple Past Tense                   : S + V2 + O
Present Continuous Tense       : S + to be + V1 -ing + O
Present Perfect Tense              : S + have/has + V3 + O
Present Future Tense               : S + have/has + V3 + O
Past Perfect Tense                   : S + had + V3 + O
Past Continuous Tense            : S + to be ( was/were ) +  verb 1 –ing
Past Future Tense                    : S + would +  verb 1

Passive Voice
Passive Voice adalah konstruksi tata bahasa (secara khusus, specifically, a “voice”). Kata atau frasa kata benda yang akan menjadi obyek dari kalimat aktif,  muncul sebagai subjek kalimatdengan suara pasif. Dalam bahasa Indonesia kalimat pasif biasanya diikuti prefix berupa di– atau ter–. Contohnya kalau kalimat aktifnya menginjak maka kalimat pasifnya menjadi dipukul atau terpikul.
  
Rumus passive voice:
Simple Present Tense              : S + to be ( is, am, are ) + Verb 3 + by + O
Simple Past Tense                   : S + to be ( was/were ) + Verb 3 + O
Present Continuous Tense       : S + to be ( is, am, are ) + being + verb 3 + by + O
Present Perfect Tense              : S + have/has + been + verb 3 + by + O
Present Future Tense               : S + have/has + been + verb 3 + by + O
Past Perfect Tense                   : S + had + been + verb 3 + by + O
Past Continuous Tense            : S + to be ( was/were) + being + verb 3 + by + O
Past Future Tense                    : S + would be + verb 3 + by + O


3. Comparison Degree
a. Positive Degree
Positive Degree yaitu bentuk kalimat yang digunakan untuk membandingkan antara 2 hal yang sifatnya setara. Apabila hal yang dibandingkan itu tidak setara , maka dalam possitive degree dinyatakan dalam kalimat negatve.
Pola  kalimat:
(+/?) as Adjective/Adverb as + S + (Auxiliary)
(-) not + as Adjective/Adverb as + S + (Auxiliary) atau
(-) not + so  Adjective/Adverb as + S + (Auxiliary)

b. Comparative Degree
Comparative Degree adalah suatu bentuk kalimat yang digunakan untuk membandingkan 2 hal yang tidak setara, yang satu memiliki kelebihan diantara yang lainnya.
Comparative Degree diformulasikan kedalam 3 kategori.

1. Pola Conjuction
a. S + V + Adjective/Adverb + er + than + S + V
b. S + V + more/less + than + than + S + V
c. S + V + more/less + than + S + V

c. Superlative Degree
Superlative Degree adalah perbandingan tertinggi yang sudah tidak ada perbandingannya lagi.
Pola kalimatnya yaitu :
a. S+ V + the superlative (Adj/Adv-est) atau S + V + the most (Adj/Adv-est)


4. Direct - Indirect Sentence
Direct speech adalah suatu kalimat yang diucapkan secara langsung oleh pembicara yang dalam penulisannya disertai dengan tanda aphostrof di awal dan akhir kalimatnya sebagaimana teks dialog atau percakapan. Sedangkan Indirect Speech adalah bentuk kalimat yang diubah format penyampaiannya agar lebih mudah dimengerti oleh pendengar.

a. Statement
Dalam Indirect Statement kita menggunakan kata “that” (bahwa) sebagai penghubung antara kalimat pengantar/induk kalimat (introduce phrase) dan kata-kata yang dilaporkan/anak kalimat (reported words). Kata yang biasa digunakan bukan hanya told dan said saja, melainkan bisa juga menggunakan:accused, admitted, advised, alleged, agreed, begged, boasted, complained, denied, explained, implied, invited, offered, ordered, promised, replied, suggested, dkk

b. Imperative
Perintah berarti menyuruh untuk melakukan atau tidak melakukan (melarang) dengan kata jangan (don’t). Menyuruh untuk melakukan berarti bersifat positif, sedangkan melarang bersifat negatif (menggunakan don’t).
Positif
Dalam perintah positif kita tambahkan to di depan kalimat perintahnya, sebagai penghubung antara induk kalimat dan anak kalimat yang berupa kalimat perintah.
Negatif
Dalam  perintah negatif kita tambahkan not  to di depan perintah yang dilaporkan.

c. Question
Kalimat pertanyaan dibagi menjadi dua kategori:
Pertanyaan yang menggunakan kata tanya (what, where, when, who, why, how), maka kata tanya tersebulah yang menjadi penghubung antara induk dan induk kalimat.

Contoh:
He asked me : “How will you go there ?”
He asked me how I would go there
Pertanyaan yang tidak menggunakan kata tanya dan jawabannya berupa yes atau no.

Contoh:
The teacher asked her : “Have you finish your homework ?”
The teacher asked her if he had finished her homework.

5. If Clause
kalimat yang mengandaikan suatu keinginan, harapan, rencana, dan Iain-lain yang masih bisa terjadi [possible), sesuatu yang tak terpenuhi/angan-angan (unreal), dan tak ter- wujud (impossible).

a. Type 1
Digunakan untuk pengandaian yang sifatnya mungkin terjadi.
If + subject + VI (Simple Present Tense)+Subject + will + VI (Simple Present tense)
atau
If + subect + (be) present + adjective/noun+Subject + will be + adjective/noun

b. Type 2
Digunakan untuk pengandaian yang sifatnya hanyalah sebuah khayalan dan kemungkinan kecil akan terjadi bahkan mustahil.
If + subject + V2/simple past tense + Subject + would + Vl/past future tense
atau
If + subject + were + adjective/noun + Subject + would be + adjective/noun
  
c. Type 3
Digunakan untuk pengandaian yang sifatnya adalah penyesalan karena hal itu sudah terjadi dan tidak mungkin terulang lagi.
If + subject + had + V3/past perfects + subject + would have + V3/past perfect
atau
if + subject + had been + adjective/noun + subject + would have been + adjective/noun